26 Jan 2013

Selayang Pandang Wonosobo



LAHIRNYA KABUPATEN WONOSOBO

I.              LATAR BELAKANG
Wonosobo berasal dari bahasa sansekerta “ WAUNA” dan “SEBA”. WAUNA yang artinya ssebuah tempat /Dusun/Desa yang derajadnya lebih tinggi daripada SIMA, dan sima sendiri merupakan dataran tertinggi daripada Desa, boleh dikata kalau sekarang sebuah Kabupaten. Seba adalah tempat bertemunya para pandita. Pada zaman dulu Dieng merupakan tempat bertemunya para pandita dari berbagai penjuru Dunia melalui pantai utara Pulau Jawa, kapal yang ditumpangi oleh para pandita merapat melalui dermaga di wilayah Kabupeten Batang, lalu menuju ke Dieng hal tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan purbakala antara lain: Anda Budha, Candi-candi, tingkat bawanda dan barang-barang perhiasan dari emas (menurut Dr. Kusnin seorang arkeologi menuturkan bahwa Dieng merupakan pusat kebudayaan, Hindhu tertua yang bersejarah perlu sekali dilestarikan dan menurut beliau juga, kepustakaan tentang Dieng ada Leiden Belanda).
Permulaan sejarah Wonosobo ditengarai dengan datangnya 3 tokoh pada abad ke 17, yaitu Kyai Kolodete, Kyai Walik, Kyai Karim. Ketiganya dating ke Wonosobo dengan sanak keluarganya. Sesaat itu kondisi Wonosobo masih merupakan hamparan hutan belantara yang amat menakutkan, 2 gunung pengayom mengawasi dari timur, gunung sumbing dan Gunung sindoro, singkat kata jarang orang berani mengarungi hutan kawasan Wonosobo, bebasan “ SATO MARA KEPLAYU, JANMA MARA JATI”.
Tiga tokoh di atas diyakini keberaniannya telah berhasil mendirikan kota Wonosobo dengan peran masing-masing ialah: Kyai Walik sebagai tokoh perancang kota, Kyai Karim sebagai tokoh yang mampu meletakkan sendi-sendi dasar pemerintahan, sementara itu Kyai Kolodete memang tidak begitu jelas peranannya, Namun Kyai Kolodete dikenal sebagai pennguasa di daerah Dataran Tinggi dieng.
Tonggak sejara Kabupaten Wonosobo dimulai dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Raden Muh. Ngarpah sebagai Bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Setjanegara.
Wonosobo merupakan Kabupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Kabupaten Batang, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Kebumen.

II.           PENETAPAN HARI JADI WONSOBO
A.    Memepertimbangkan bahwa :Hari Jadi” pada hakekatnya merupakan awal daripada sejarah suatu bangsa/Negara dan sejarah itu sendiri merupakan guru abadi bagi suatu Bangsa/Negara/Daerah yang sedang membangun. Disamping itu dengan ditetapkannya Hari Jadi Kabupaten Wonosobo maka diharapkan semangat membangun darahnya dalam rangkaian satu kesatuan dengan pembangunan Negara Republik Indonesia.
B.     Tanggal 24 Juli tahun 1825 merupakan hari jadi Wonosobo., berdasarkan hasil penelitian dari fakultas Sastra Indonesia UGM Yogyakarta yang dipimpin oleh Dr. Joko Surya serta hasil seminar tahun 1994 yang diikuti oleh para ahli yang terkait dan para tokoh masyarakat Wonosobo.

III.        TITI MANGSA
Hari jadi Kabupaten wonosobo ditandai dengan Surya Sengkala “PANDHAWA MULAT HASTA NYAWIJI: yang bermakna sebagai berikut:
PANDHAWA   bermakna 5
MULAT            bermakna 2
HSTA                bermakna 8
NYAWIJI         bermakna 1
Jadi Pandawa Mulat Hasta Nyawiji (1825) bermakna menyatunya pemimpin daerah kabupaten Wonosobo disimbulkan dengan Muspika Plus ( Bupati, Kodim, Polres, Kejaksaan dan Ketua Pengadilan) merupakan satu kesatuan yang tidak bias dipisahkan dalam membangun Wonosobo.

BUPATI DARI MASA KEMASA
1.      KRT SETJONEGORO                                           PERIODE 1825 – 1832
2.      Tumenggung R. MANGOENKOESOEMO          PERIODE 1832 – 1857
3.      Tumenggung  R. KERTONEGORO                      PERIODE 1857 – 1863
4.      Tumenggung TJOKROHADISOERDJO               PEERODE 1863 – 1869
5.      Tumenggung SOERJOHADIKOESOEMO          PERIODE 1869 – 1898
6.      R. Tumenggung SOERJOHADINEGORO                       PERIODE 1898 – 1919
7.      Adipati R.A SOSROHADIPRODJO                    PERIODE 1920 – 1944
8.      Bupati R. SINGGIH HADIPOERO                      PERIODE 1944 – 1946
9.      Bupati R. SOEMINDRO                                        PERIODE 1946 – 1950
10.  Bupati R. KADRI                                                   PERIODE 1950 – 1954
11.  Bupati R. OENAR SOERJOKOESOEMO                       PERIODE 1055 –
12.  Bupati R. SANGIDI HADISOETIRTO                PERIODE 1955 – 1957
13.  Kepala Daerah RAPINGOEN WIMBIHADI S    PERIODE 1957 – 1959
14.  Bupati R. WIBOWO HELLY                                PERIODE 1960 – 1967
15.  Bupati Kepala Daerah Drs. DARIDJAT A.N.S     PERIODE 1967 – 1974
16.  Pj. Bupati Kepala Daerah R. MARJABAN                        PERIODE 1974 – 1975
17.  Bupati Kepala Daerah Drs. SOEKANTO              PERIODE 1975 – 1985
18.  Bupati Kepala Daerah Drs. POEDJIHARDJO      PERIODE 1985 – 1990
19.  Bupati Kepala Daerah H. SOEMADI                    PERIODE 1990 – 1995
20.  Bupati Kepala Daerah Drs. H. MARGONO          PERIODE 1995 – 2000
21.  Bupati Drs. TRIMAWAN NUGROHADI                        PERIODE 2000 – 2005

IV.         KECAMATAN YANG ADA DI WONOSOBO
1.      Kecamatan Kejajar
2.      Kecamatan Garung
3.      Kecamatan Mojotengah
4.      Kecamatan Watumalang
5.      Kecamatan Wonosobo
6.      Kecamatan Selomerto
7.      Kecamatan Kertek
8.      Kecamatan Leksono
9.      Kecamatan Sukoharjo
10.  Kecamatan Sapuran
11.  Kecamatan Kepil
12.  Kecamatan Kalibawang
13.  Kecamatan Kaliwiro
14.  Kecamatan Wadaslintang
15.  Kecamatan Kalikajar.

V.           KAWASAN WISATA WONOSOBO
1.      Dataran Tinggi Dieng
-          Telaga Warna
-          Sumur Jolotundo
-          Kawah Candradimuka
-          Kawah Sileri
-          Candi Dwarawati
-          Komplek Candi Pandawa
-          Telaga Merdada
-          Candi Gatot Kaca
-          Candi Bimo
-          Candi Gatot Kaca
-          Kawah Sikidang
-          Telaga Pengilon
-          Dieng Platau Theater
-          Tuk Bimo Lukar
-          Bukit Sikunir dan Telaga Cebong
2.      Telaga Menjer di Garung
3.      Agro Wisata Tambi di Perkebunan Tambi
4.      Taman Rekreasi dan olah Raga Kalianget
5.      Kolam Renang Mangli
6.      Tirta Ria
7.      Air Terjun Sikarim
8.      Curug Winong
9.      Arung Jeram Watu Tedeng
10.  Waduk Wadaslintang


VI.        UPACARA TRADISI
1.      Hari Jadi Wonosobo, diperingati setiap tanggal 24 Juli
2.      Tenongan Suran, di desa Kadipaten Kecamatan Selomerto
3.      Ngruwat Rambut Gembel,  merupakan tradisi di sekitar Kecamatan Kejajar.

VII.     KESENIAN  TRADISIONAL
1.      Tari Angguk
2.      Tari Kuda Lumping
3.      Tari Lengger

By Amin Nurita F.A
Sekretaris PWNA Jawa Tengah

0 comments: