10 Jun 2013

Semangat Kader Nasyiatul Aisyiyah Wonosobo dalam Musyda XII

 Wonosobo. Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Wonosobo telah mengadakan Musyawarah Daerah XII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Wonosobo pada hari sabtu-ahad tanggal 8-9 juni 2013 di SMK Muhammadiyah Wonosobo. Kegiatan Musyda diikuti oleh seluruh jajaran anggota PDNA Wonosobo, utusan PCNA se kabupaten Wonosobo yang terdiri dari 13 PCNA, peninjau dari PD IPM Wonosobo (IPMAWATI) dan PWNA Jawa Tengah sejumlah 120 peserta. Agenda kegiatan Musyda adalah Laporan pertanggungjawaban periode 2008-2012, Rencana program kerja PDNA wonosobo periode 2012-2016, dan pemilihan pimpinan. Dalam pembukaan Musyda PWNA Jawa Tengah yang diwakili Purwati, S.Pd menyampaian bahwa ucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Musyawarah Daerah XII Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Wonosobo  dengan tema “Penguatan Peran Kader nasyiatul Aisyiyah dalam Aksi Advokasi Menuju Terwujudnya Kualitas Hidup Perempuan dan Anak”. Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XII di Bandar Lampung beberapa waktu yang lalu dan telah dilanjutkan dengan pelaksanaan Musywil Nasyiatul Aisyiyah Jawa Tengah, mengamanatkan bahwa titik relevansi dan urgensi  keberadaan gerakan di tengah-tengah masyarakat adalah menggiatkan perbaikan secara terus menerus, melawan segala kemunkaran sebagai bentuk pengabdian tertinggi kepada Allah SWT; sebagaimana firmanNya dalam QS Ali Imran Ayat 110
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik
Amar ma’ruf, ajakan berbuat baik haruslah memanusiakan manusia, bukannya merendahkan derajat manusia atau humanisasi. Nahi munkar (mencegah kemunkaran)  haruslah membebaskan manusia dari penindasan, bukannya menciptakan penindasan atau liberasi. Keduanya dilengkapi dengan menyeru beribadah kepada Allah atau transedensi.  Inilah landasan Kebijakan Nasyiatul Aisyiyah pada periode 2012-2016 yang diarahkan pada: Pendidikan profetik untuk mensinergikan sumber daya advokasi bagi perempuan dan anak”.
Nilai-nilai profetik berupa humanisasi, liberasi dan transedensi diambil karena Nasyiatul Aisyiyah adalah gerakan kritik sosial khususnya ketidakadilan dan ketimpangan sosial dengan memakai kaca mata nilai-nilai Islam yang diajarkan Rosulullah dan berupaya mencari solusi bersama bagi berbagai masalah sosial khususnya berkaitan dengan dunia anak dan perempuan. Pendidikan adalah strategi dalam internanilasi dan implementasi nilai-nilai tersebut untuk menyinergikan segenap sumber daya bagi aksi advokasi perempuan dan anak sebagai fokus gerakan.
Untuk mengukur keberhasilan arah sasaran periode ini, maka disusun beberapa indikator capaian sebagai berikut:
1.       Berjalannya fungsi dan peran struktur kepemimpinan dan kelembagaan
2.       Intensifnya peningkatan kapasitas advokasi bagi kader Nasyiatul Aisyiyah
3.       Massifnya upaya-upaya penyadaran Nasyiatul Aisyiyah terhadap masalah perempuan dan anak di masyarakat 
Kata-kata kunci dari 3 indikator inilah  yang kemudian kita angkat sebagai branding nasyiatul Aisyiyah sebagai Gerakan RAMAH Perempuan dan Anak.
R :Reflektif     
Berempati, menyadari, menempatkan perspektif kita pada kondisi mereka yang memerlukan bantuan dan memahami berbagai kelemahan serta hambatan internal/eksternal yang dihadapi serta selalu kritis terhadap struktur dan sistem sosial yang berpotensi atau jelas secara langsung melemahkan posisi sosial kaum perempuan dan anak.
A : Aktif.
Bergerak, berperan mengatasi problema baik di wilayah publik dan privat, bukan hanya menunggu serta menjalin kerjasama dan kesepahaman dengan segenap pihak terkait.
M. Massif.
Cita-cita dan aksi nyata bersama melibatkan seluruh lapisan pimpinan maupun anggota dan jejaring  Nasyiatul Aisyiyah
A .Advokatif.
 memilih  posisi sebagai pembela dan pejuang dalam upaya pemenuhan hak-hak perempuan dan anak, khususnya hak untuk bebas dari tekanan, kekerasan dan keterbatasan baik di ruang-ruang publik dan privat.
H : Harmonis.
Keselarasan, keseimbangan secara internal atas kesatuan ide, struktur dan kader baik pimpinan maupun anggota dan secara eksternal   sebagai gerakan bersama dengan komponen lain menciptakan lingkungan yang lebih adil bagi perempuan dan anak .
Dari hasil pemilihan dengan cara formatur terpilih 9 suara terbanyak yaitu Amin Nurita Fajar Astuti,ST. MPd (105 suara), Eliani Dwi Pahlevie, S.Pd(87 suara), Isnurani, SPd (71 suara), Dini Dwi Haryani, S.Pd (60 suara), Endang Widiarti Ningrum, S.Si(55 suara), Laely Mardiyati(52 suara), Agustin Zulaiha (47 suara), Endang Ratnawati, S.Pd    (43 suara), Lisya Windari Azis, S.Si(37 suara).
Dari hasil rapat formatur menetapkan Saudari  Amin Nurita Fajar Astuti,ST. MPd sebagai Ketua Umum  dan Eliani Dwi Pahlevie, S.Pd sebagai Sekretaris. (aNfA’2013)


0 comments: